Desember

Desember, bulan terakhir setiap tahun... tahun 2008 jadi Desember terindah, dan tahun ini biasa saja... ah sudahlah, biarkan masa lalu itu berlalu, jadikan sebagai pelajaran buat masa depan.

Yah, bulan ini ada beberapa cerita yang sepertinya cukup membuat saya sedikit lebih dewasa lagi. Awal bulan ini sedikit suram, 2 minggu pertama seperti tak ada gairah hidup, sudah sejak November motivasi kuliahku hilang. Padahal motivasi itu menurutku cukup baik, seorang wanita. Ya, sudah banyak laki-laki yang merasakan betapa seorang wanita itu pedang bermata 2... ketika seorang lelaki berhati-hati mengayunkan pedang tersebut, dia akan menjadi lebih kuat, namun ketika dia salah mengayunkan pedang tersebut, bisa jadi dia akan melukai dirinya sendiri. Mungkin aku sudah salah mengayunkan pedang tersebut, sehingga lagi-lagi untuk ketiga kalinya, aku melukai diriku sendiri. Tapi hal tersebut tidak jadi masalah, mungkin karena sudah terbiasa sehingga sakitnya tak lagi begitu terasa.

Mengenai penyebab salah mengayunkan pedang, ini murni kesalahanku, aku membuatnya menunggu terlalu lama... semua karena aku tak mampu melepaskan diri dari seseorang yang pernah menjadi semangat hidupku. Semuanya akan kuakhiri, I will end what I start, aku hanya berharap dia memberiku kesempatan mengatakan isi hatiku yang sebenarnya kepadanya, karena apapun jawaban yang dia berikan, aku akan menerimanya ^^.

Oke, lanjut cerita berikutnya

Di bulan Desember ini, ada juga cerita menarik yang aku sendiri cukup kaget mendengarnya. Bermula dari acara tutup tahun SMA 1 berjudul Summerswing, dengan bintang tamu RAN. Suatu acara yang walaupun aku tidak menontonnya, cukup membuat diriku marah, kesal, kecewa pada seseorang yang kuajak menonton acara itu... singkat cerita, aku mengajak seseorang untuk menonton konser RAN tersebut, tetapi dia menolaknya dengan alasan yang menurutku wajar, dia sedang sendirian di kosnya. Yang membuatku sangat kesal adalah kabar yang kudapat dari dirinya sendiri, bahwa akhirnya dia menonton konser tersebut, dengan orang lain... Aku tak bisa berkata apa-apa, speechless, tak ada yang bisa kulakukan, aku bukan siapa-siapa baginya, cuma sekedar teman biasa. Biarlah jika dia memang menyukai orang itu, aku tak peduli, aku hanya bisa mendoakan dia mendapat yang terbaik, setidaknya itu hal terbaik yang bisa kulakukan untuknya.
Memang, aku pernah terluka karena dirinya, tapi hal itu tak mengubah apapun, karena walaupun aku tak bisa menyayanginya sebagai kekasih, asalkan masih diberi kesempatan menyayanginya sebagai seorang teman atau sahabat, itu sudah lebih dari cukup.

Sepertinya, sharingnya sudah cukup, sudah jam 0:27 pagi ~_~.. ngantuk saya.
Thanks for reading. ^^


Have faith in yourself, and don't be scared of what lies ahead, for the future rests in Allah's hand. so, if you want to be scared, let it be to Allah, not to the future.